Minggu, 22 Maret 2009

dari diskusi teman yang peduli


meringis rasanya melihat nasib di negeri yang katanya tercinta ini. tak terbayangkan apa yang sebenarnya akan terjadi apabila pendidikan selalu dijadikan tempat orang-orang tidak bertanggung jawab memainkan aksinya dan menomerduakan tujuan dari pendidikan itu sendiri. contoh kasus yang saya dengar dari seorang kawan yang peduli bahwa baru saja terjadi keprihatinan di sebuah sekolah dasar. yang membuat saya memutuskan menjadikannya sebagai pengisi halaman dari blog saya ini.
Puluhan siswa kelas 4, 5, dan 6 Sekolah Dasar Simojayan II, Desa Simojayan, Kecamatan Ampelgading, kini harus bersimpuh di lantai saat belajar. Hal ini karena meja dan kursi di kelas mereka diambil paksa oleh perajin yang membuatnya.sedih rasanya membayangkan nasib para siswa siswi sekolah tersebut dan tentunya marah melihat tingkah dari pengrajin kayu yang mengambil paksa kursi dan meja. namun saya juga tidak bisa menyalahkan si pengerajin kayu itu faktanya bahwa hal itu terjadi karena pengerajin kayu yang juga kebingungan harus bagaimana mananggung kerugian karena sampai saat ini semua biaya pemesanan belum terlunasi. Alasannya adalah Pemerintah Kabupaten Malang, yang memesan meja itu dalam proyek pengadaan meja dan kursi belajar tahun 2006 bernilai Rp 2,9 miliar, tidak membayar biaya pembelian kepada perajin yang membuatnya. dinas pendidikan berargumen bahwa spesifikasi bhn yg tidak sesuai dgn ksepakatan. apakah itu sebuah alasan yang tepat untuk mempertanggungjawabkan nasib siswa sekolah dasar tersebut?
buat saya itu merupakan realita yang sungguh ironis yang benar-benar terjadi di negeri ini. sebuah fakta betapa buruknya pendidikan bagi generasi penerus bangsa. nanun sudah menjadi sebuah kebiasaan bagi sebagian besar masyarakat yang lebih memilih mengkambinghitamkan satu pihak. menyalahkan sebuah dinas pendidikan yang mungkin terlihat seperti penjahat pendidikan.
benarkah kesalahan ini sepenuhnya milik dinas pendidikan? mengapa kita tidak mulai dari bercermin pada diri sendiri apakah kita juga harus bertanggung jawab atas hal ini? bukan hanya hal ini, namun pada semua kenyataan yang menjadikan hukum, moral, budaya, ekonomi, pendidikan, politik, lingkungan, dsb menjadi tidak sejalan dengan tujuannya. tanggung jawab yang sebenarnya harus kita luruskan bersama-sama dengan lebih memilih berkarya dengan optimis.

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/03/18/16353755/Bangku.Sekolah.Diambil.Paksa.

0 komentar:

Posting Komentar

 

pena dalam pandora... Copyright © 2008 Black Brown Art Template by Ipiet's Blogger Template