Senin, 18 April 2011

hambar

0 komentar
semua tak lagi sehangat dulu...
kini dinginnya terasa hingga menggigil
buatku tak lagi nyaman untuk tinggal
pijakan ini mulai ringkih
hingga terasa ingin enyah

bisikan mulai jadi gema
tak sabar ingin terdengar
aku butuh harapan
namun kau tak lagi mau tunjukan

penat mulai meradang
ingin usaikan kisahnya
mencari lembar lain di luaran
andai ku bisa tak lagi peduli

maaf kawan..
jika ku berani usai
aku harap kalian mampu
pegang tangannya erat hingga ia mampu ciptakan mimpi baru


*entah kapan tulisan ini tersimpan acak dalam pandora..
tapi saat ini semua jadi beda...


saat ini yang ku rasa tak lagi sama
pijakan yang dulu hangat kemudian membeku ini semakin janggal
tak ada kuasa untuk ku enyah
sebab aku tak mau lari keluar dari permainan
satu-satunya permainan yang kini ku punya sekarang

permainan yang perlahan terasa bagai menuruni anak tangga...


hanya sabar

0 komentar
sabar....sabar...sabar....hanya itu..
tapi sejauh mana sabar itu?
sejauh aku bisa tersenyum walau hanya ilusi?
sejauh kamu mampu puaskan dirimu dengan keterpaksaan?
sampai batas mana?
sampai tiba kembali kita rasakan bersama?
atau tiba kejenuhan hingga yang jaggal jadi yang biasa?
lagi-lagi terserah pada takdir..

kini mulai kurasa aku takut bersabar...

#duapuluhdua

hanya secuil celoteh sebagai hadiah

0 komentar

maaf jika ku juga tidak bertindak..
aku memang terlalu cengeng..
maaf ku tak sanggup buatmu tegar..
aku hanya bisa buatmu sedih..

aku sering kesal padamu..
buatmu jengah dengan rutin yang menyesakan..
bahkan kadang aku tak paham susahmu..
selalu menuntut yang aku butuh..
sedangkan aku tak pernah tanya apa inginmu?

tapi aku sadar dan berharap..
aku tak rela jika kau tak mau berbagi susah..
berbagi rahasia-rahasia kecilmu..
kini aku siap duduk manis dengan ceritamu..

jika engkau tau..
aku belum cukup besar untuk memulai hidup..
aku belum cukup paham untuk buatmu bangga..
tapi aku mencoba membagi jiwaku..
jiwa yang dulu kau berikan untukku..
karna aku sayang kamu IBU..

Selamat Ulang Tahun Ibu
maaf aku belum sanggup memberi yang lebih untukmu
hari ini aku hanya berikan secuil celoteh untuk ibu..

Senin, 04 April 2011

ini terbiasa atau merasa biasa?

0 komentar
pagi ini aku berharap segera malam
mencoba mencari cara untuk mempercepatnya
hingga kesibukan tak lagi terasa menyita waktu
hingga tiba malam dimana aku menunggumu
kabar dirimu yang hanya kau suguhkan tiap malam
lalu dalam pesan itu tak banyak yang kau ucap
hingga esok pagi aku kembali menunggu malam

aku berharap ini tak lagi menjadi rutin yang terasa memaksa
hingga nanti kita jenuh dengan kebiasaan
tak lagi ada kerutinan, terlupakan begitu saja

terlalu banyak yang ingin aku ucap
terlalu banyak yang ingin aku tau
tapi aku harus terima bahwa semua itu terbatas
tak semua tanyaku terjawab
tak semua keluhku diredam
hingga terasa aku harus bungkam
tak boleh lagi berharap tanggapan manis darimu

aku pernah berkata pada seorang teman
"aku tak suka menghitung mundur.."
tapi tanpa sadar aku selalu menghitung mundur
sambil menjaga rasa agar tidak luntur
semoga bersabar jadi cara untuk menjaganya

jika tak boleh lagi aku berharap
aku hanya meyakini bahwa akan tiba untuk aku rasakan semua itu sekali lagi
cerita tanpa jarak sehingga aku bebas untuk berceloteh

aku yang pagi ini mencoba terbiasa bukan merasa biasa


#delapan hari
 

pena dalam pandora... Copyright © 2008 Black Brown Art Template by Ipiet's Blogger Template