mungkin jutaan rasa sudah tercipta
hanya terciptadari segelintir meter yang dimiliki kota ini
seonggok jalan yang sama saja dengan jalan lain
namun bagiku tiap meternya punya arti
mungkin bisa jadi senyuman disaat senja nanti
dikala kalam butuh pelita
syair lirih
lantunan indah
hingga punahnya keintiman
kebisingan
hingga kehampaan
rasanya terik matahari pantai
hingga dingin menusuk saat pagi dikaki gunung
dikala suguhan luka hati yang digarami
hingga torehan canting yang memperindah selimut hangat
teriakan segerombolan bocah ingusan yang mengaku berani
yang kini terperangkap dalam jerat kekosongan
kebodohan
kebohongan
kesengsaraan
kebahagiaan
kebanggaan
kesatuan
keberanian
kesemua rasa itu membuatku kini tersesat dalam diri yang seharusnua hanya aku yang tahu
hingga kini aku kembali ke jalan itu dengan rupa yang sama sekali berbeda
bahkan dulu aku takut jika aku jadi seperti sekarang
nyatanya jaring itu semakin menghimpit
hingga aku lupa bahwa aku harus melarikan diru
namun satu hal yang akan tetap sama
skenario hidup itu tetap indah
hingga disinilah titik nol ku berada
*kopaja P20