Senin, 30 Maret 2009

malam petualangan

0 komentar
sunyi malam terusik
anak-anak manusia mengusiknya
duduk melingkar di bawah atap
walau dingin meradang sampai ke tulang

semua berjalan
perlahan menuju keberadaan ruang tanpa batas
tergambar jelas dalam benak
terhenyak menikmati
topik yang teramat nyata terasa

tergambar dalam diri
hangat kebahagiaan
diam-diam masuk tanpa permisi
lebur jadi satu ikatan

subuh memberi tanda
petualangan diikuti waktu
anak-anak manusia pulang
karna realita
tak sabar menunggu

Minggu, 22 Maret 2009

iseng-iseng mikirin makna

1 komentar

saat aku lihat sisi lain lembar kehidupan itu
sisi dimana ketidakberdayaan muncul
sisi dibalik yang terbaik
aku dihadapkan pada ragamnya hidup
dimana tak satu pun sempurna
dan tak satu pun yang tak berdaya
bagai keterikatan batang dengan daun
bagai air butuh wadah
menjadikan segalanya berada dalam ruang
ruang yang saling meleburkan semuanya dalam integritas
menjadikan semuanya penuh makna
makna dari satu sistem yang menjadikannya semua yang berbeda menjadi satu

dari diskusi teman yang peduli

0 komentar
meringis rasanya melihat nasib di negeri yang katanya tercinta ini. tak terbayangkan apa yang sebenarnya akan terjadi apabila pendidikan selalu dijadikan tempat orang-orang tidak bertanggung jawab memainkan aksinya dan menomerduakan tujuan dari pendidikan itu sendiri. contoh kasus yang saya dengar dari seorang kawan yang peduli bahwa baru saja terjadi keprihatinan di sebuah sekolah dasar. yang membuat saya memutuskan menjadikannya sebagai pengisi halaman dari blog saya ini.
Puluhan siswa kelas 4, 5, dan 6 Sekolah Dasar Simojayan II, Desa Simojayan, Kecamatan Ampelgading, kini harus bersimpuh di lantai saat belajar. Hal ini karena meja dan kursi di kelas mereka diambil paksa oleh perajin yang membuatnya.sedih rasanya membayangkan nasib para siswa siswi sekolah tersebut dan tentunya marah melihat tingkah dari pengrajin kayu yang mengambil paksa kursi dan meja. namun saya juga tidak bisa menyalahkan si pengerajin kayu itu faktanya bahwa hal itu terjadi karena pengerajin kayu yang juga kebingungan harus bagaimana mananggung kerugian karena sampai saat ini semua biaya pemesanan belum terlunasi. Alasannya adalah Pemerintah Kabupaten Malang, yang memesan meja itu dalam proyek pengadaan meja dan kursi belajar tahun 2006 bernilai Rp 2,9 miliar, tidak membayar biaya pembelian kepada perajin yang membuatnya. dinas pendidikan berargumen bahwa spesifikasi bhn yg tidak sesuai dgn ksepakatan. apakah itu sebuah alasan yang tepat untuk mempertanggungjawabkan nasib siswa sekolah dasar tersebut?
buat saya itu merupakan realita yang sungguh ironis yang benar-benar terjadi di negeri ini. sebuah fakta betapa buruknya pendidikan bagi generasi penerus bangsa. nanun sudah menjadi sebuah kebiasaan bagi sebagian besar masyarakat yang lebih memilih mengkambinghitamkan satu pihak. menyalahkan sebuah dinas pendidikan yang mungkin terlihat seperti penjahat pendidikan.
benarkah kesalahan ini sepenuhnya milik dinas pendidikan? mengapa kita tidak mulai dari bercermin pada diri sendiri apakah kita juga harus bertanggung jawab atas hal ini? bukan hanya hal ini, namun pada semua kenyataan yang menjadikan hukum, moral, budaya, ekonomi, pendidikan, politik, lingkungan, dsb menjadi tidak sejalan dengan tujuannya. tanggung jawab yang sebenarnya harus kita luruskan bersama-sama dengan lebih memilih berkarya dengan optimis.

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/03/18/16353755/Bangku.Sekolah.Diambil.Paksa.

Rabu, 18 Maret 2009

menanti esok yang berbeda

0 komentar
cemas aku menunggu ketidakpastian hari esok
membuat isi kepalaku penuh
ingin secepat mungkin hari esok tiba
untuk memastikan semua ketakutanku
jika kau membaca ini mungkin kau akan tertawa lepas
betapa penakutnya aku yang berfikir mundur dan meringkuk ketakutan
tapi apa yang kucemaskan bukanlah apa yang akan ku lakukan besok
namun mencemaskan penyesalan yang terlambat
karena telah melakukan hal yang mengecewakan
semoga semua itu karena aku yang paranoid
sehingga esok jadi hari yang menyenangkan yang dilalui bersama
semoga malam ini mataku cepat terpejam
membunuh waktu oleh ketidaksadaranku
menanti esok yang berbeda

Sabtu, 14 Maret 2009

tak bergerak

0 komentar
sendiri aku menghadap dua pintu yang bisa terbuka setiap saat...

aku hanya duduk diam tak tau harus berbuat apa...

rasanya ingin pergi melalui salah satu pintu...

tapi diri ini tak sanggup beranjak berdiri...

duduk sambil tersenyum sinis pada makhluk dalam cermin...

Rabu, 04 Maret 2009

ceria malam di tengah kota

0 komentar



malam ketika kota tak lagi kering...
ketika hari terakhir dari pekan itu...
kurasakan kebahagiaan yang meluap...
ganjalan yang perlahan-lahan sirna...

sudah lama aku menanti...
kemarin aku...

selalu berfikir apa salahku??
apa perlu aku yang memulai??

berkat kesabaranku...
berkat keberanianmu kawan...

smuanya terucap jelas dari mulutmu...


memang bukan urusanku...
tapi aku mau kau membaginya...
selayaknya teman yang membutuhkan temannya...

setidaknya keberanianmu itu membuatku yakin...
bahwa kau akan tetap jadi teman terbaikku...


walau kita berbeda...

ku harap perbedaan itu tidak lagi menjadi bumerang...

melainkan menjadi hal yang dapat kita pikirkan bersama-sama...

karna hidup itu penuh dengan dialektika kawan...


malam dingin itu...
tanpa henti kita berbincang-bincang...
menjadi bagian dari keramaian kota...

menjadi bagian kaum konsumerisme...
bersenang-senang di dunia kita...
tak peduli dan melupakan ganjalan yang lain...


terima kasih kawan...

(semanggi, 2009)

cuma buat kenang-kenangan

0 komentar

senang bisa ada di keluarga merah,,,

cerita gw ini mungkin ga penting bwat orang yg baca selain gw tapi ini kan blog gw jadi mau-mau gw nulis disini.

lets start this story,,,

klo ditanya kenapa gw bisa milih si merah itu, gini awal mulanya. waktu itu lagi liburan semester satu gw, tesa, ade lagi ngobrol-ngobrol sambil ngayal ditukang bakso Pak Min (maklum waktu itu kita adalah manusia-manusia kurang kerjaan). tiba-tiba pembicaraan mengarah klo kita pingin ikut LSM. LSM apa aja yg penting LSM, kita ngomong dari LSM AIDS, WWF, WALHI, sampe akhirnya gw bilang da LSM di Cikini tapi gw lupa namanya. akhirna kira-kira seminggu kemudian gw dan tesa memulai pencarian LSM mana yang bakal kita coba. berhubung data paling lengkap yang gw punya cuma LSM yang namanya GREENPEACE (dapet dari go girl), akhirnya kita memutuskan bwat ke Cikini. setelah dapat petunjuk Mas Didit dari telepon, sampailah gw dan tesa di depan rumah yg ada tulisan gede "GREENPEACE" dan ternyata itu kantor greenpeace (ga sesuai dengan ekspektasi gw). lumayan lama gw cuma berdiri di depan pintu saking takutnya gara-gara di dlm banyak cowo-cowo bertampang sangar yang lagi ngobrol. akhirnya kita memberanikan diri bwat masuk. di dalam kita dijelasin oleh Mas Didit greenpeace tu apa dan gw tangkep disitu greenpeace itu LSM pelinding hutan. setelah ngisi data nama dan telepon di kertas kita pulang. katanya siy nanti dihubungin lagi. karena gw dan tesa ga puas cuma nyoba di greenpeace akhirnya besoknya kita ke antornya WWF. setelah di jelasin panjang lebar di WWF, kita berdua mutusin klo kita bakal nunggu greenpeace ngubungin kita.

nah setelah beberapa minggu dari mulai gw nunggu bwat di telepon sama greenpeace sampe bodo amat sama LSM akhirnya ketika gw abis ujan-ujanan mw berenang di cempaka putih, tiba-tiba da telepon dari greenpece, klo gw di suruh dateng bwat ikut orientasi. hari sabtu akhirnya gw dan tesa dateng bwat ikut orientasi. banyak banget yang dateng tapi semuanya kebanyakan sombong-sombong. gw puyeng dengerin masing-masing team jelasin tugas-tugasnya, apa lagi sama Solar Generation yang ngebosenin dan "ga gw banget". pas disuruh milih gw mw gabung di team mana, kita berdua bingung dan akhirnya kita milih team yang paling dikit peminatnya yaitu "Solar Generation". dibandingin sama team yang lain, emang SolGen tu paling ga asik dari mulai kerjaannya sampe cowoknya yg tampangnya paspasan (hehehehe). tp gw tertarik dengan RE pa lagi solar panel (sempet ketipu sama galih yg bilang klo kita bakal instalasi solar panel di BodyShop).

setelah beberapa minggu berharap-harap ditelepon buat ikut orientasi akhirnya dapet telepon dari Iyoet bwat deteng ke kantor hari sabtu (lupa tepatnya bulan apa). gw ngebayangin orientasi tu isinya banyak banget orang, ternyata yang yang diorientasi cuma lima orang. tu orientasi engga banget, cuma dengerin Iyoet dan Rere ngoceh ada kali tu 4 jam (ga cape ya?gw ajah dah bosen, enek, laper pula), gw kira dah selesai tu dengerin mereka ngoceh eh, tiba-tiba galih, doyok, wulan, aples dateng bwat ngoceh lagi. alhasil gw masuk jebakan batman dari jam 11 sampe jam 5. dan maklum lah gw dulu itu jadi orang pamrih banget (mang sekarang engga?) jadi berharap dapet kaos cantik, tp ternyata gw cuma dapet pin stop nukes dan slayer SG. tapi dari situ anak yang mudah dibegoin dan ditipu ini terpengaruh oleh iming-iming dari SG.

pengen ketawa ngakak rasanya klo inget gw dulu setiap disuruh dateng rapat. seneng? jelas gw seneng, dah kaya makhluk panggilan gw siap sedia datang. padahal tiap rapat baru mulai jam 4 dan gw pulang kuliah jam 11, bisa dibayangin tololnya gw jalan-jalan kaya orang bingung sepanjang jalan salemba buat menghabiskan waktu. huh, kenapa ya gw bisa sampai sebodoh itu dulu? padahal mah enakan tidur dirumah. tapi bodohnya gw yang dulu jadiin gw yang sekarang lebih berfikir luas (ah, masa?). ga kaya gw yang dulu cuma kuliah pulang kuliah pulang. dulu cuma 2 tempat yang pasti gw tuju, yaitu kampus dan rumah. sekarang lumayan dah dikit, bosen di rumah, atau males ngampus bisa mampir ke cimandiri 24 buat senang-senang bareng keluarga merah.

biarin aja temen-temen gw yang biasa gw temuin di gedung biru jalan Dipenogoro itu bilang gw ini autis, nakal, aneh, malah bilang gw males. tp gw seneng akhirnya gw bisa nemuin temen-temen yang emang udah gw tunggu dari jaman gw SD dulu. temen yang bukan cuma seneng-seneng tapi juga yang punya mimpi bukan cuma buat dirinya tapi buat banyak orang. senang dalam puzzle hidup gw bisa ketemu orang-orang hebat macam kalian semua.

gw sadar banget gw nulis ini ketika gw sedang senang berada disini. tapi siapa yang tau klo tiba-tiba gw mau ngapus tulisan ini karena gw kesel atau apalah itu yang gw ga mw bayangin sekarang. dan gw sadar semua itu pastinya ada akhirnya, tapi gw bahagia bisa ada di keluarga merah.

040309

si kiri

1 komentar
aku tak tau bentuk kau...

namun kau menjadikan seorang 'aku'...
menjadikanku bermetamorfosis...
aku yang berasio...
aku yang berkehendak...
aku yang berdialektika...
tapi juga aku yang linglung...

aku sadar bukan kau...
melainkan matahari yang memulai hariku...
namun kau membentuk gugusan di malamku...

kau tau...
di ruang itu,
seusai semua bersorai,
dan cahaya kembali dari tidurnya,
aku mencarimu...
tak pedulikan yang lain...

sebab kau...
kau yang mungkin tanpa sadar telah menarikku ke kerumunan itu...
aku yang irasionil menginginkan pertanggungjawaban darimu...

karena kau makhluk kiri penjaga kegelisahan...

Aku yang Naif

0 komentar

ketika mata ini baru saja kembali dari pejamannya

aku mememukan khayalanku menembus realita

rasanya tak ingin mata ini terpejam lagi


ketika diri ini kembali terbangun dari mimpi indahnya

benarkah realita itu hanya mimpi?

rasanya ingin kembali ke mimpi indah itu

dan menjadikannya abadi


tapi aku jenuh

lelah menanti yg tidak mungkin

rasanya ingin lari meningalkan siang


namun diri yang naif ini berkata

“matahari itu terlalu indah tuk aku tinggalkan sampai kapan pun”

kampusQu???

0 komentar

lembaga pendidikan seharusnya memenuhi kebutuhan peserta didiknya bukan hanya menjadikannya sebagai sarana untuk meraup keuntungan. nyatanya terdapat lembaga pendidikan yang katanya sudah terakreditasi menurut saya baru saja menyalahi aturan. ” mahasiswa angkatan 2007 dan 2008 dihimbau untuk melunasi pembayaran BPP POKOK semester genap sebelum tanggal 19 Januari 2009. apabila belum melunasi pembayaran BPP POKOK semester genap maka tidak diperkenankan mengikuti UAS smester ganjil pada tanggl 19 Januari 2009. (jakarta, 12 Januari 2009)” pengumuman disebarluaskan tanggal 14 Januari 2009.

saya jadi bingung, itu himbauan atau paksaan??

tentunya semua mahasiswa angkatan 2007 dan 2008 kaget membaca pemberitahuan itu. hanya ada tenggang waktu 3 hari (karena sabtu-minggu bank tutup) untuk melunasi pembayaran BPP POKOK.

lalu muncul pertanyaan kenapa kita tidak boleh mengikuti UAS?? sedangkan biaya semester ganjil sudah dilunasi dan UAS merupakan hak mahasiswa karena sudah membayar kewajibannya. mungkinkan usaha mahasiswa selama 1 semester harus terhenti karena kebijakan ini?? banyak mahasiswa yang bingung dan menanyakan ke bagian keuangan bahkan sampai ke dekan. namun mahasiswa hanya akan berhadapan dengan para staf yang sangant tidak ramah.

akhirnya ada kebijakan baru yang mungkin itu didapat dari banyaknya telepon orang tua mahasiswa yang tidak sanggup membayar sebelum tanggal 19 januari 2009. kebijakannya yaitu mengisi surat pernyataan bermaterai bahwa akan melunasi BPP POKOK sesudah uas (hal itu pun dipersulit salah satunya kita harus memperbanyak sendiri surat pernyataan itu)

saya jadi inget pembicaraan dosen waktu gw di kelas. “minggu depan kita kuis ya,,,,!!” satu minggu kemudian dosen itu masuk ke kelas pada pukul 12.00 (padahal kuliah dimulai pukul 10.20) dengan ekspresi yang sedikit kecewa. “seharusnya hari ini kita kuis untuk menambah nilai UTS. tadi saya menitipkan kertas ini ke bagian administrasi untuk di-photocopy sejumlah mahasiswa saya. ketika saya kembali ternyata soal-soal ini belum di photocopy. kata bagian adminnya ’sedang tidak ada dana untuk photocopy’, jadi kita tidak jadi kuis.”

apakah kampus sedang mengalami krisis keuangan?? sampai-sampai mahasiswa yang harus menaggungnya?? padahal setiap tahunnya terdapat ribuan mahasiswa membayar uang kuliah. kemana larinya semua itu?? bicara tentang fasilitas, menurut saya siy itu kurang banget. AC yang kadang-kadang ga dingin, fasiltas mengajar masih menggunakan whiteboard dan OHP (jadul yah,,,), 1 kelas diisi sebanyak 75 mahasiswa (ruangannya separo ruang kelas gw waktu SMA), Wi Fii yang hanya ada di tempat-tempat khusus, sampai dosen yang kadang bahkan sering tidak hadir tanpa pembertahuan.

buat saya ini cukup ironis. mahasiswa hanya diam saja menaggapi semua ini. sulit memang karena konsekuensi yang cukup berat ketika kita menentang keputusan kampus. dilain hal pihak kampus diam saja ketika banyak mahasiswa melakukan hal bodoh saling lempar-lemparan batu dengan kampus tetangga. mungkinkan mahasiswa yang bodoh itu lebih menguntungkan ketimbang mahasiswa yang berani menuntut kebenaran??

dan sungguh ironis sebuah lembaga pendidikan formil yang dikatakan sudah terakreditasi ternyata tidak sesuai dengan visi dan misi pendidikan.

 

pena dalam pandora... Copyright © 2008 Black Brown Art Template by Ipiet's Blogger Template