Rabu, 20 Februari 2013

candu

0 komentar

Bagai tokoh baru yang juga jenuh akan sepi, kita masuk dalam lakon baru sebagaimana kita rasakan dan kita ketahui.
Disaat letupan kelap kelip langit jadi tanda perayaan,  gurauan basa-basi di pagi buta menyelipkan rasa..
Meletup...letup.. mungkin hati ini sedang bergejolak seperti popcorn yang mengembang..
Memulai mentari pagi sekaligus membuat gugusan malamku dengan jutaan cerita yang tersusun rapih dalam kebahagiaan..
Lalu menyimpannya dalam kotak milik pandora yang berisi dosa-dosa tentang indahnya hidup.

Puluhan keraguan dan tanda tanya dilontarkan mereka
Yang lagi-lagi hanya kita yang tahu rasa itu.
Mungkin daratan dan samudra tau kisahnya

Aku ingat....
Saat aku harus bungkam tentang keluhku
Saat aku diam-diam menghitung mundur

Aku juga ingat...
Saat aku harus membelah kota hanya untuk melepas lelah
Saat aku menelan penat dalam seonggok kapal tua

Di saat itu lagi-lagi terserah pada takdir
Namun kita tetap menjaga rasa agar tidak luntur
Mencoba terbiasa bukan merasa biasa
Memahami semua gejolak
Sampai tiba kembali kita rasakan bersama
Dengan bangga kita jawab tanda tanya mereka
Hanya ada satu aksara dalam ruang dan waktu kami
“candu”

Hingga saat ini kita yakin untuk mengikat janji
Akan terus merajut cerita
Bersama tersenyum hingga senja nanti
Bersatu dikala kalam butuh pelita
Saling mengerti dan berbagi
Dengan satu keyakinan kita yang akan tetap sama
Skenario hidup itu tetap indah

Selasa, 16 Oktober 2012

Skenario Titik Nol

0 komentar
luput sudah seberapa aku melangkah
mungkin jutaan rasa sudah tercipta
hanya terciptadari segelintir meter yang dimiliki kota ini
seonggok jalan yang sama saja dengan jalan lain
namun bagiku tiap meternya punya arti
mungkin bisa jadi senyuman disaat senja nanti
dikala kalam butuh pelita

syair lirih
lantunan indah
hingga punahnya keintiman
kebisingan
hingga kehampaan
rasanya terik matahari pantai
hingga dingin menusuk saat pagi dikaki gunung
dikala suguhan luka hati yang digarami
hingga torehan canting yang memperindah selimut hangat
teriakan segerombolan bocah ingusan yang mengaku berani
 yang kini terperangkap dalam jerat kekosongan
kebodohan
kebohongan
kesengsaraan
kebahagiaan
kebanggaan
kesatuan
keberanian
kesemua rasa itu membuatku kini tersesat dalam diri yang seharusnua hanya aku yang tahu

hingga kini aku kembali ke jalan itu dengan rupa yang sama sekali berbeda
bahkan dulu aku takut jika aku jadi seperti sekarang
nyatanya jaring itu semakin menghimpit
hingga aku lupa bahwa aku harus melarikan diru

namun satu hal yang akan tetap sama
skenario hidup itu tetap indah
hingga disinilah titik nol ku berada

*kopaja P20

sesal

0 komentar
andai semua bisa
apa daya tak ada yang mampu
sungkan aku berbuat
senja dilurung pilu

darah mengucur
tulang remuk
luka semakin menganga
nafas terengah-engah
lakrimal ikut bekerja
hanya malu yang terngiang

ingin kuputarbalikan waktu
kembali ke siang itu
datang hingga ku lihat tatapannya
atau tiba di bangka walau sesaat

ku harap kau tak lagi marah

tanggerang

kekasih pertama

0 komentar
tangan ini membawaku singgah menuju halaman demi halaman
lembar demi lembar aku lihat lagi sosok aku
ceria tak merasa kesepian
namun perlahan tersadar
masih terselip rasa rindu pada yang sudah lalu
cinta pertama
mungkin itu kata yang tepat
bukan hanya untuk satu sosok
puluhan sosok yang tersusun rapih dalah kebahagiaan
ada yang datang dan pergi
hingga akhirnya giliranku untuk pergi
tapi kesatuan itu cinta pertamaku yang hingga kini belum ada penggantinya
walaupun kini sudah ku temukan sosok terbaik
saat ini aku hanya bisa merindukannya dan menyimpannya dalam kotak milik pandora
yang berisi dosa-dosa tentang indahnya hidup
meski tak akan ada lagi sentuhan darinya
namun tetap mereka cinta pertama ku

*dipersinggahan baru, 20121016


Senin, 18 April 2011

hambar

0 komentar
semua tak lagi sehangat dulu...
kini dinginnya terasa hingga menggigil
buatku tak lagi nyaman untuk tinggal
pijakan ini mulai ringkih
hingga terasa ingin enyah

bisikan mulai jadi gema
tak sabar ingin terdengar
aku butuh harapan
namun kau tak lagi mau tunjukan

penat mulai meradang
ingin usaikan kisahnya
mencari lembar lain di luaran
andai ku bisa tak lagi peduli

maaf kawan..
jika ku berani usai
aku harap kalian mampu
pegang tangannya erat hingga ia mampu ciptakan mimpi baru


*entah kapan tulisan ini tersimpan acak dalam pandora..
tapi saat ini semua jadi beda...


saat ini yang ku rasa tak lagi sama
pijakan yang dulu hangat kemudian membeku ini semakin janggal
tak ada kuasa untuk ku enyah
sebab aku tak mau lari keluar dari permainan
satu-satunya permainan yang kini ku punya sekarang

permainan yang perlahan terasa bagai menuruni anak tangga...


hanya sabar

0 komentar
sabar....sabar...sabar....hanya itu..
tapi sejauh mana sabar itu?
sejauh aku bisa tersenyum walau hanya ilusi?
sejauh kamu mampu puaskan dirimu dengan keterpaksaan?
sampai batas mana?
sampai tiba kembali kita rasakan bersama?
atau tiba kejenuhan hingga yang jaggal jadi yang biasa?
lagi-lagi terserah pada takdir..

kini mulai kurasa aku takut bersabar...

#duapuluhdua

hanya secuil celoteh sebagai hadiah

0 komentar

maaf jika ku juga tidak bertindak..
aku memang terlalu cengeng..
maaf ku tak sanggup buatmu tegar..
aku hanya bisa buatmu sedih..

aku sering kesal padamu..
buatmu jengah dengan rutin yang menyesakan..
bahkan kadang aku tak paham susahmu..
selalu menuntut yang aku butuh..
sedangkan aku tak pernah tanya apa inginmu?

tapi aku sadar dan berharap..
aku tak rela jika kau tak mau berbagi susah..
berbagi rahasia-rahasia kecilmu..
kini aku siap duduk manis dengan ceritamu..

jika engkau tau..
aku belum cukup besar untuk memulai hidup..
aku belum cukup paham untuk buatmu bangga..
tapi aku mencoba membagi jiwaku..
jiwa yang dulu kau berikan untukku..
karna aku sayang kamu IBU..

Selamat Ulang Tahun Ibu
maaf aku belum sanggup memberi yang lebih untukmu
hari ini aku hanya berikan secuil celoteh untuk ibu..

 

pena dalam pandora... Copyright © 2008 Black Brown Art Template by Ipiet's Blogger Template