Jumat, 11 September 2009

Dimakan Waktu

1 komentar
ku paham kau telah tanam
akar merajut hingga ke inti
ukiran elok hanya sebuah dalam rimba

ilalang sesatkan jalan setapak
nampak kau berputar arah
galau temui jalan semulus kerikil
aku paham tak lagi biasa
tanah kini bukan pijakan

aksen latar tak lagi kau gubris
ku simpan saja dalam pandora
usahkah engkau jadi Levinas

pintaku hanya pada diri
egoku biar mengerang-erang
rasaku tak tahan terus menguncup
nadir jadinya ingin berubah
akut tumbuh suburkan sang ganjil
hidupkan yang asing, apakah parasit?

bala bantuan tak sanggup pulihkan
esa pun tak kunjung beri
racun dan obat pernah jadi penawar
unsurnya tetap musnah
cuma jadi setetes air dalam kosmos
anomali malah makin bergejolak
pacu kisruh minta jadi abdi

usang tak mungkin terlirik
naas harus ada tumbal
tak kuasa tuk menolak
ucap mantra penuhi ritual
kala tabir diharap musnah

maaf jika terusik
endemi tetap melanda
nalarku ikut berkehendak
untuk tetap dan terus menjadi
namun biar luaran mencela
goresan tangan beri senyuman
guna nyaman tetap hadir
untuk limpahkan cairan luka
 

pena dalam pandora... Copyright © 2008 Black Brown Art Template by Ipiet's Blogger Template